Pantiharjo, KabarePantiharjo- Kamis (27/06) sekitar pukul 09.00 WIB, tampak ibu-ibu mulai berdatangan ke Kantor Desa Pantiharjo. Beberapa terlihat mengeluarkan KK serta KTP dari jok motornya. Beberapa tampak antre untuk tanda tangan kehadiran. Semuanya terlihat tertib.
Namun, kegelisahan mulai tampak di raut muka wajah perangkat desa. Bagaimana tidak? Sampai pukul 09.30 WIB, petugas penyaluran beras yang berasal dari kantor pos setempat belum hadir. Padahal menurut jadwal yang dibagikan, Desa Pantiharjo mendapat bagian pukul 09.00, dilanjutkan dengan Desa Purworejo kemudian Desa Banyudono. Ibu-ibu pun mulai tampak gaduh. Bahkan ada beberapa yang complain.
“Kapan ki Mbak? Rewange daktinggal ki…” Ujar salah satu ibu.
Beberapa ibu memang ada yang dimintai tolong oleh salah seorang warga yang akan melakukan akad nikah anaknya.
Penyaluran CBP (Cadangan Beras Pangan) bulan Juni atau batch terakhir ini sangat dinantikan oleh warga. Pasalnya, warga Desa Pantiharjo yang mayoritas nelayan sedang mengalami musim paceklik. Beberapa bahkan tidak melaut dikarenakan biaya berangkat dengan hasil melaut bisa dikatakan mengalami kerugian. Sehingga beberapa memutuskan untuk tidak melaut. Sudah hamper 2-3 bulan terakhir keadaan ini berlangsung.
Penerimaan beras ini setiap zak nya berisi 10 kg, yang berlangsung dari bulan Januari sampai Juni. KPM Desa Pantiharjo sebanyak 48 warga. Mayoritas warga yang sudah berusia lansia, yatim piatu, janda serta beberapa warga yang terdaftar di sistem DTKS.
Sekitar pukul 09.45, petugas dari Kantor Pos yang bernama Bagas akhirnya datang. Beberapa ibu pun bersorak.
“Maaf Bu, biasanya saya tidak mendapat jadwal kerja disini. Saya biasa dibagian daerah Bulu. Sedangkan saya sendiri dari Sulang, jadi ya perjalanan cukup lama.” Jelas Bagas. (wij)