Pantiharjo, KabarePantiharjo- Rabu (26/06) terlihat 3 orang pekerja sedang merapikan jaring di tengah lapangan voli Desa Pantiharjo. Mereka menggelar jaring dan memasukkan tali tambang berukuran cukup di sela-sela ujung jaring. Tali tersebut berfungsi sebagai penarik jaring yang akan dikaitkan di tiang-tiang pembatas lapangan voli. Ya…jaring yang sedang digelar tersebut merupakan jaring pembatas lapangan voli.
Setelah sempat tertunda hampir tiga minggu, akhirnya jaring tersebut dipasang. Menurut pihak terkait, alasan mengapa pemasangan jaring sempat tertunda karena biaya yang ada di RAB (Rencana Anggaran Belanja) tidak mencukupi. Sehingga pihak terkait harus memutar otak dengan mengubah RAB yang ada. Hal ini memicu adanya perbedaan RAB Awal dengan RAB Realisasi.
Anggaran jaring yang semula hanya Rp 2.000,000.- berubah menjadi Rp 5.500.000,-. Dari awal anggaran dua juta ini sudah tidak memungkinkan untuk terbelinya jaring pembatas lapangan. Untuk panjang dan lebar lapangan yang berkisar 23x12.5 meter dengan uang dua juta tidaklah akan cukup. Hingga akhirnya diputuskan untuk menghilangkan beberapa item di RAB Awal supaya jaring pembatas lapangan ini dapat terbeli.
Pemasangan jaring ini disambut gembira oleh pemuda yang biasa bermain voli.
“Nah…gini kan enak. Bolanya ga jatuh ke laut. Ga ngerusak bola.” Ujar salah satu pemain.
Perlu diketahui, lapangan sebelah utara memang berbatasan dengan Laut Utara Jawa. Sehingga seringkali bola yang di smash atau servis jatuh diluar area lapangan. Bahkan seminggu sebelum pemasangan jaring resmi, beberapa pemain voli sempat memasang jaring sementara sebagai pembatas. Mereka meminta jaring yang sudah rusak atau tidak terpakai kepada nelayan setempat.Beruntungnya memang mayoritas penduduk Desa Pantiharjo bermatapencaharian sebagai nelayan. Sehingga jaring yang dimaksud pun ada. Namun, sekarang jaring tersebut sudah tidak bisa kita jumpai lagi.
Pembangunan lapangan voli Desa Pantiharjo ini menghabiskan dana sekitar tujuh puluh tujuh juta rupiah. Tepatnya bisa terlihat di papan proyek yang terpasang di sekitar lapangan. Sebelumnya lapangan tersebut masih berupah tanah lempung dengan jaring dan net seadanya. Namun, pemuda masih memanfaatkannya untuk kegiatan latih tanding bola voli hampir setiap sorenya. Bahkan, beberapa pemuda dari desa lain pun sering barmain dan berlatih di sini. Sekitar pukul empat sore, pemuda-pemuda setempat telah ramai berkumpul di sekitaran lapangan voli. Tidak hanya bermain voli, banyak juga yang hanya duduk-duduk sambil ngobrol dan menikmati indahnya sore di Taman Dorangan Desa Pantiharjo.(wij)